the-aquarama.com

Niat Puasa Qadha Ramadhan Sekaligus Puasa Dzulhijjah dan Tata Caranya -

– Pada bulan Dzulhijjah, ada berbagai amalan yang dapat dilakukan menjelang Idul Adha, seperti dzikir, sedekah, puasa sunnah dan lainnya.

Puasa sunnah sebelum Idul Adha yang dapat dilakukan oleh umat Islam yaitu, puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.

Melansir dari laman Nahdlatul Ulama, Rasulullah SAW bersabda bahwa mengerjakan puasa sunnah sehari di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah setara dengan setahun berpuasa sunnah.

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar." (HR At-Tirmidzi)

Tak hanya itu, masih banyak keutamaan berpuasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah di antaranya, dilipatgandakan pahala, penghapusan dosa, pembebasan dan siksa neraka, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kapan Puasa Sebelum Idul Adha 2024 Dimulai? Ini Jadwal dan Doa Niat

Puasa Dzulhijjah sendiri sudah bisa mulai dikerjakan mulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah 1445 H, yakni pada tanggal 8-17 Juni 2024.

Nah ketika berpuasa, umat Islam seringkali memanfaatkan kesempatan untuk menjalankan puasa sunnah pada bulan-bulan istimewa dan menggabungkannya dengan membayar puasa Ramadhan yang masih tertunggak.
 
Lantas, apakah puasa qadha Ramadhan bisa digabung dengan puasa Dzulhijjah?
 
Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU Online), Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Ustadz Alhafiz Kurniawan menjelaskan, seseorang tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Dzulhijjah dengan niat membayar puasa di hari yang disunnahkan tersebut.
 
"Qadha puasa Ramadhannya tetap sah. Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah," tulis Ustadz Alhafiz.

Hal ini sesuai dengan keterangan ulama Syekh Zakariyah Al-Anshari,

قَوْلُهُ وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ

Artinya: "(Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunnah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunnah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS," (Lihat Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 388).

Kendati demikian, orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk segera membayar utang puasanya terlebih dahulu baru melaksanakan puasa sunnah.

 
Namun jika memang utang puasa tersebut baru teringat jelang jadwal puasa Dzulhijjah, maka sebaiknya orang tersebut membayar puasanya di hari tersebut.
 
Adapun bacaan niat puasa qadha Ramadhan yang dapat dibaca di bulan Dzulhijjah:
 
Niat puasa qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Bacaan niat puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah):

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."

Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)
 
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)

 
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Tata cara puasa qadha Ramadhan di bulan Dzulhijjah

1. Niat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat